Resume: Fahmi Salim, Paham Millata Abraham, Letak Kesesatan dan
Jawabannya (Bandung :
Anggota Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI), tanggal 7 Juli 2011.
Nama : Ridwan Mahasiswa PPs : Pendidikan Islam II
Mata Kuliah :
Metodologi Studi Islam
Konsep Pemikiran
Jama’ah Tabliq
Jama’ah Tabligh adl sebuah jama’ah Islamiyah yg dakwahnya berpijak
kepada penyampaian tentang keutamaan-keutamaan ajaran Islam kepada tiap orang
yg dapat dijangkau. Jama’ah ini menekankan kepada tiap pengikutnya agar
meluangkan sebagian waktunya utk menyampaikan dan menyebarkan dakwah dgn
menjauhi bentuk-bentuk kepartaian dan masalah-masalah politik. Barangkali cara
demikian lbh cocok mengingat kondisi ummat Islam di India yg merupakan
minoritas dalam sebuah masyarakat besar.
Jama’ah ini didirikan oleh Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi . Ia
dilahirkan di Kandahlah sebuah desa di Saharnapur India . Mula-mula ia menuntut ilmu
di desanya kemudian pindah ke Delhi
sampai berhasil menyelesaiakan pelajarannya di sekolah Deoband. Sekolah ini
merupakan sekolah terbesar utk pengikut Imam Hanafi di anak benua India yg
didirikan pada tahun 1867, para syaikh jama’ah tabligh yang terkenal, yaitu;
pertama Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi pendiri jama’ah dan merupakan amir
pertamanya. Pertama kali ia belajar kepada kakak kandungnya Syaikh Muhammad
Yahya seorang guru di Madrasah Mazhahir al-Ulum Saharnapur, kedua Syaikh Rasyid
Ahmad Kankuhi yg dibai’at menjadi anggota jama’ah pada tahun 1315 H oleh Syaikh
Muhammad Ilyas. Kemudian ia memperbaharui bai’atnya kepada Syaikh Khalil Ahmad
Saharnapuri. Syaikh ini mempunyai hubungan dekat dgn Syaikh Abdurrahim Ra’i
Fauri dan banyak menimba ilmu dan pendidikan darinya. Ia juga berguru kepada
Syaikh Asraf Ali al-Tahanawi yg bergelar Hakim Ummat dan kepada Syaikh Muhammad
Hasan salah seorang tokoh ulama Madrasah Deoband dan pemimpin Jama’ah Tabligh.
Pemikiran dan doktrin-doktrin jama’ah tabliq, antara lain; pertama
Kalimah agung, kedua Menegakkan shalat, ketiga Ilmu dan dzikir, keempat
Memuliakan tiap Muslim, kelima Ikhlas, dan keenam Berjuang fi sabilillah.
Metode dakwah mereka menempuh jalan diskusi (halaqah) Sebuah
kelompok dari kalangan jama’ah dgn kesadaran sendiri bertugas melakukan dakwah
kepada penduduk setempat yg dijadikan obyek dakwah. Masing-masing anggota kelompok
tersebut membawa peralatan hidup sederhana dan bekal serta uang secukupnya.
Hidup sederhana merupakan ciri khasnya.
Begitu mereka sampai ke sebuah negeri atau kampung yg
hendak di dakwahi mereka mengatur dirinya sendiri. Sebagian ada yg memberihkan tempat
yg akan ditinggalinya dan sebagian lagi keluar mengunjungi kota kampung pasar dan warung-warung sambil
berdzikir kepada Allah. Mereka mengajak orang-orang mendengarkan cermah atau bayan
.
Jika saat bayan tiba mereka semua berkumpul utk
mendengarkannya. Setelah bayan selesai para hadirin dibagi menjadi beberapa
kelompok. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang da’i dari Jama’ah. Kemudian
para da’i tersebut mulai mengajari cara berwudhu membaca fatihah shalat atau
membaca Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar