Laporan Bacaan Mingguan
Nama/NIM : Ridwan, S.Pd.I / 23111303-2 Mahasiswa PPs : Pendidikan Islam II
Mata Kuliah :
Metodologi Studi Islam
Desen Pengasuh
: Prof. Drs. Yusny Saby, MA.Phd
Potret Umat Islam dipersepsikan
menjadi ancaman bagi dunia, sumber republika.co.id Selasa, 12 Oktober 2010
Kelompok Politik Islam Dianggap
Sebagai Ancaman
Kebangkitan kelompok politik Islam di Timur Tengah
dianggap ancaman bagi seluruh umat manusia. Setidaknya ini yang disampaikan
oleh tokoh agama Kristen sedunia yang menghadiri musyawarah gereja di Vatikan
bulan ini. "Seluruh warga di Timur Tengah, baik umat Kristen, Muslim dan
Yahudi harus mampu menghadapi kelompok ekstrim ini bersama-sama," ungkap
Patriakh Gereja Alexandria di Mesir Antonius Naguib.
Naguib menyatakan, banyak umat Kristen yang memutuskan
keluar dari Timur Tengah, karena konflik yang terjadi antara Palestina dan
Israel. Selain itu kondisi serupa juga terjadi di Iraq, di mana situasi ekonomi
dan kebangkitan kelompok Islam fundamental serta pemenggalan kebebasan terus
terjadi.
Selain itu Naguib juga melontarkan kritikan yang terjadi
di Wilayah Palestina. "Keadaan amat sulit di sana (Palestina) yang
tentunya tidak dapat diterima dengan akal sehat. Posisi kelompok Kristen Arab
amatlah sangat sulit," cetus Naguib. Lebih lanjut Naguib menilai kondisi
Palestina saat ini memungkinkan tumbuhnya kelompok fundamentalis.
Suara senada juga terdengan di Jerman dan perancis,
ironisnya hasil penelitian Islam dipersepsikan sebagai ancaman, Sekurangnya 40%
warga Jerman dan Prancis menganggao Islam sebagai ancaman. Demikianlah hasil
survey Ifop yang dirilis di harian Prancis, Le Monde, seperti dilaporkan
examiner.com.
Menurut survey, responden Prancis yang menganggap Islam
sebagai ancaman mencapai 42 persen. Sementara 22 persen menganggap Islam
sebagai faktor keragaman budaya. Sementara di Jerman, responden yang menganggap
Islam sebagai ancaman mencapai 40 persen, dan 24 persen menilai Islam
memperkaya budaya.
Di kedua negara, mayoritas
responden menilai integrasi Muslim dalam masyarakat mereka belum terjadi.
Mereka bahkan menilai tidak terintegrasi sama sekali. Pendapat ini dikemukakan
oleh 68 persen responden Jerman dan 75 persen responden Prancis. Sekitar 5
hingga 6 juta Muslim tinggal di Prancis, yang merupakan negara Eropa dengan
populasi Muslim terbesar. Sementara di Jerman adal 4 juta Muslim. Jumlah Muslim
di Prancis sebenarnya tidak terdata dengan benar karena banyaknya imigran
ilegal.
Mengenai pengaruh dan kehadiran
Islam, 55 persen responden Prancis dan 49 persen responden Jerman mengatakan
terlalu kentara.
Alasan rendahnya integrasi Muslim, 61 persen responden di Prancis dan 67 persen di Jerman mengatakan Muslim menolak untuk berintegrasi. Baru-baru ini, Kanselir Jerman Angela Merkel mengejutkan dunia dengan mengatakan model multikultur yang diadopsi Jerman untuk mengakomodasi jutaan Muslim di sana telah gagal total.
Alasan rendahnya integrasi Muslim, 61 persen responden di Prancis dan 67 persen di Jerman mengatakan Muslim menolak untuk berintegrasi. Baru-baru ini, Kanselir Jerman Angela Merkel mengejutkan dunia dengan mengatakan model multikultur yang diadopsi Jerman untuk mengakomodasi jutaan Muslim di sana telah gagal total.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar