Tugas : Midterm
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengasuh : Prof. Drs. Yusni Saby,
MA.PhD
1.
Apa yang anda ketahui dengan mata kuliah
"Metodelogi Kajian Keislaman" uraikan dengan jelas beserta relevansinya
dengan program master di perguruan tinggi Agama Islam?
Metodologi studi
islam digunakan ketika seseorang ingin membahas kajian-kajian seputar ragam
metode yang bisa digunakan dalam studi islam. Sebut saja misalnya kajian atas
metode normative, historis, filosofis, sosiologis, komparatif dan lain
sebagainya. Metodologi studi islam mengenalkan metode-metode itu sebatas
teoritis. Seseorang yang mempelajarinya juga belum menggunakannya dalam
praktik. Ia masih dalam tahap mempelajari secara teoritis bukan praktis.
Arti dan lingkup
studi islam. Arti yaitu secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam. Sedangkan ruang
lingkup studi islam meliputi: pertama Sebagai doktrin dari tuhan yang sebenarnya
bagi para pemeluknya sudah final dalam arti absolute, dan diterima apa adanya.
Kedua Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia
dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin
agamanya. Ketiga Sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat islam.
Urgensi mempelajari
metodologi studi islam dapat dipahami dan diuraikan sebagai berikut: pertama
Umat islam saat ini berada dalam kondisi yang problematic. Kedua Umat manusia
dan peradabannya berada dalam suasana problematic. ketiga Aspek-aspek sasaran
studi islam meliputi: aspek sasaran keagamaan dan aspek sasaran keilmuan.
2.
Apa yang dimaksud dengan "agama" bagaimana
pula mendefenisikan "agama Islam" jelaskan uraian saudara.
Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal
‘aqidah, syari’at, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah menyuruh manusia untuk
menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah berfirman. “Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang Dia telah
menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang bayi
dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang
men-jadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. Tidak mungkin, Allah yang telah
menciptakan manusia, kemudian Allah memberikan beban kepada hamba-hamba-Nya apa
yang mereka tidak sanggup lakukan.
Islam (bahasa Arab, al-islam) “berserah diri kepada Tuhan”) adalah
agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi
(agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan
termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Dengan lebih dari satu seperempat milyar
orang pengikut di seluruh dunia menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua
di dunia. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim, adapun lebih
lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam
mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi
dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad
SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Umat Muslim percaya bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui
para nabi dan rasul utusan-Nya, seperti Nabi Adam as., Nuh as., Ibrahim as.,
Musa as., Isa as., dan nabi lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan baca
artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam) yang diakhiri oleh Nabi
Muhammad SAW. sebagai nabi dan rasul utusan Allah terakhir sepanjang masa
(khataman-nabiyyin). Umat Islam juga meyakini Al-Qur’an sebagai kitab suci dan
pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di
dalamnya (QS Al-Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan
Al-Quran hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
Umat Islam juga percaya bahwa Islam adalah agama yang dianut oleh
seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Nabi Adam as., dengan demikian
tentu saja Nabi Ibrahim as. juga menganut Islam (QS Al-Baqarah:130-132) 2:130.
Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama
yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam Al-Qur’an, penganut Yahudi dan
Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.
Apabila orang sudah memasuki agama islam maka mereka wajib mematuhi.
Di dalam islam pendidikan terhadap sebuah ilmu sangatlah di wajibkan seperti yang di terangkan dalam sebuah hadits yang artinya :”Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri
Apabila orang sudah memasuki agama islam maka mereka wajib mematuhi.
Di dalam islam pendidikan terhadap sebuah ilmu sangatlah di wajibkan seperti yang di terangkan dalam sebuah hadits yang artinya :”Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri
3.
Sejak waktu yang lama Islam kian banyak dikaji orang,
muslim dan non muslim, apa sja motivasi sehingga fenomena tersebut begitu
menonjol terutama sesudah tahun 1970-an? Jelaskan uraian saudara.
a. Kajian barat
terhadap islam memunculkan orientalisme, yaitu kajian tentang ketimuran. Kajian
awal yang dilakukan orientalisme yang diselenggarakan diperguruan tinggi
dibarat memandang umat islam sebagai bangsa primitive.
b. Kajiannya
difokuskan pada al-qur’an dan pribadi nabi Muhammad secara ilmiah yang hasilnya
menyudutkan ajaran dan umat islam.
c. Pendekatan
yang digunakan para orientalis bersifat lahiriah (eksternalisasi). Agama islam
hanya dipandang dari sisi luarnya saja menurut sudut pandang barat.
d. Pada masa
selanjutnya muncul karya-karya yang mengoreksi dan merekonstruksi kajian
orientalis lama, Karen adanya anomali (ketidaktepatan) dalam studi islam.
Tokohnya antara lain:Louis Massingnon, w. Montgomery Watt, dan Wilfred Cantwell
Smith.
e. Islamic
studies menjadi salah satu kajian yang dibuka di universitas barat dengan
sarana pendukung yang lengkap. Pendekatan yang digunakan antara lain: filologi,
antropologi, sejarah, sosiologi,psikologi, dsb.
4.
Dalam realitas hidup ada yang dinakam "orang
beragama dan ada pula katanya "orang tidak beragama." Nampaknya orang
beragama lebih banyak dari yang tidak beragama, atau sebaliknya? Bagaimana
menjelaskan gejala ini? Rincikan.
Manusia mengalami dua macam perkembangan yaitu
perkembangan jasmani dan perkembangan rohani. perkembangan jasmani diukur
berdasarkan umur kronologis. puncak perkembangan jasmani yang dicapai manusia
disebut kedewasaan. sebaliknya, perkembangan rohani diukur berdasarkan tingkat
kemampuan (abilitasi). Pencapaian tingkat abilitasi tertentu bagi perkembangan
rohani biasa disebut dengan istilah kematangan (maturity). Berdasarkan ilmu
psikologi agama, latar belakang psikologis baik diperoleh berdasarkan faktor
intern maupun hasil pengaruh lingkungan memberi ciri pada pola tingkah laku dan
sikap seorang dalam bertindak.
- Faktor Intern
Faktor intern diperkirakan menjadi penyebab dari
timbulnya sikap keberagamaan yang tidak lazim adalah:
-
Tempramen,
Tempramen merupakan salah satu unsur dalam membentuk kepribadian manusia
sehingga dapat tercermin dari kehidupan kejiwaan seseorang.
-
Gangguan
Jiwa, Orang yang menderita ganggaun jiwa menunjukkan kelainan dalam sikap dan
tingkahlakunya. keagamaan dan pengalaman keagamaan yang ditampilkan tergantung
dari segi gejala gangguan jiwa yang mereka derita. misal; para Schizoprenia,
Paranoia, Psychostenia dan gangguan jiwa lainnya.
-
Konfik dan
keraguan, Konflik kejiwaan yang terjadi pada diri seorang mengenai keagamaan
mempengaruhi sikap keagamaannya. konflik dan keraguan ini dapat mempengaruhi
sikap seseorang terhadap agama seperti taat, fanatik ataupun agnostik hingga ke
atheis.
-
Jauh dari
Tuhan, Orang yang dalam kehidupannya jauh dari ajaran agama, lazimnya akan
merasa dirinya lemah dan kehilangan pegangan saat menghadapi cobaan. hal ini
menyebabkan terjadi semacam perubahan sikap keagamaan pada diri seseorang.
Ciri-ciri tindak keagamaan orang yang mengalami kelainan kejiwaan
umumnya menampilkan sikap :
-
Pesimis /
putus asa, Dalam menjalankan ajaran agama mereka cenderung untuk berpasrah diri
kepada nasib yang telah diterima.
-
Introvert
/ objektif bersikap benar dalam bertindak, Sifat pesimis membawa mereka untuk
bersikap objektif. Segala marabahaya dan penderitaan selalu dihubungkannya
dengan kesalahan diri dan dosa yang telah diperbuat.
-
Menyenangi
paham yang orthodox / aliran sesat. Pengaruh sifat pesimis dan introvert
kehidupan jiwanya menjadi pasif. Hal ini lebih mendorong mereka untuk
menyenangi paham keagamaan yang lebih bersifat konservatif dan orthodox.
-
Mengalami
proses keagamaan secara graduasi
-
Proses
timbulnya keyakinan terhadap ajaran agama umumnya tidak berlangsung melalui
prosedur yang biasa yaitu dari tidak tahu menjadi tahu dan kemudian
mengamalkannya dalam bentuk amalan rutin yang wajar.
Faktor ekstren
1)
Musibah, Musibah
yang serius dapat menggoncangkan kejiwaan seseorang. keguncangan jiwa ini
sering menimbulkan kesadaran pada diri manusia, berbagai macam tafsiran bagi
mereka waktu sehatnya kurang memiliki pengalaman dan kesadaran agama yang cukup
umumnya menafsirkan musibah sebagai peringatan Tuhan kepada dirinya.
2)
Kejahatan,
Orang yang menekuni kehidupan dilingkungan dunia hitam, baik sebagai pelaku
maupun sebagai pendukung kejahatan umumnya akan mengalami keguncangan batin dan
rasa berdosa. perasaan itu mereka tutupi dengan perbuatan yang bersifat
kompensatif. Seperti melupakan sejenak minuman keras, berjudi, maupun
berfoya-foya. Namun upaya untuk menghilangkan keguncangan batin sering tidak
berhasil. Karena itu jiwa mereka menjadi labil dan terkadang dilampiaskan
dengan tindakan yang brutal, pemarah, mudah tersinggung, dan berbagai tindakan
negatif lainnya.
5.
Apa saja sebagai inti ajaran Islam? Bagaimana
memahaminya dan bagaimana pula mengajarkannya kepada manusia?.
Pokok ajaran Islam
ada 3, yaitu: Iman, Islam dan Ihsan. Dasarnya adalah hadits sebagai berikut: Pada suatu hari kami (Umar Ra dan
para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan
kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak
tanda-tanda bekas perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia
langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki
Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah
Saw, seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Lalu Rasulullah
Saw menjawab, “Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan
Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan
mengerjakan haji apabila mampu.” Kemudian dia bertanya lagi, “Kini beritahu aku
tentang iman.” Rasulullah Saw menjawab, “Beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman
kepada Qodar baik dan buruknya.” Orang itu lantas berkata, “Benar. Kini
beritahu aku tentang ihsan.” Rasulullah berkata, “Beribadah kepada Allah
seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena
sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang
Assa’ah (azab kiamat).” Rasulullah menjawab, “Yang ditanya tidak lebih tahu
dari yang bertanya.” Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang
tanda-tandanya.” Rasulullah menjawab, “Seorang budak wanita melahirkan nyonya
besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala
unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat.” Kemudian orang
itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada
Umar, “Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?” Lalu aku (Umar)
menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah Saw lantas
berkata, “Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian.” (HR.
Muslim).
Ada pun Ihsan adalah
cara agar kita bisa khusyuk dalam beribadah kepada Allah. Kita beribadah
seolah-olah kita melihat Allah. Jika tidak bisa, kita harus yakin bahwa Allah
SWT yang Maha Melihat selalu melihat kita. Ihsan ini harus kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga jika kita berbuat baik, maka perbuatan itu
selalu kita niatkan untuk Allah. Sebaliknya jika terbersit niat kita untuk
berbuat keburukan, kita tidak mengerjakannya karena Ihsan tadi.
Orang yang ihsannya
kuat akan rajin berbuat kebaikan karena dia berusaha membuat senang Allah yang
selalu melihatnya. Sebaliknya dia malu berbuat kejahatan karena dia selalu
yakin Allah melihat perbuatannya.
6.
Ketika islam sebelum tahun 1970-an ada trend
dipersepsi sebagai "kebodohan" dan keterbelakangan." Maka kini
pula trend Islam dilihat sebagai "ancaman". Diama yang salah? Apa
penyebab, dan bagaimana cara menghilangkannya? Uraikan dengan baik, akademis.
Problem radikalisme agama merentang dari hulu ke hilir,
sehingga dibutuhkan perencanaan kebijakan dan implementasi yang komprehensif
dan terpadu. Said Aqil menambahkan beberapa faktor yang menyebabkan
terorisme masih terus berkembang diantaranya kemiskinan, kebodohan, balas
dendam, dan pemahaman Islam yang salah.
"Saya memandang penanganan radikalisme agama idealnya menempuh
langkah legal formal dan langkah kebudayaan sekaligus," kata Said Aqil
dalam acara bedah buku "Dialog Peradaban untuk Toleransi dan
Perdamaian" di gedung PBNU Jakarta, seperti diberitakan Pusat Informasi
Keagamaan dan Kehumasan Kemenag, Menurut Said penanganan radikalisme agama
tidak mungkin dihadapi secara parsial Sebagai kesatuan paham dan gerakan,
radikalisme agama tidak mungkin dihadapi dengan tindakan dan kebijakan yang
parsial," kata Said. Pendkatan legal formal
mengasumsikan tanggung jawab negara melalui koridor konstitusi dan prosedur
hukum yang ada.
Di situ pemerintah mestinya memandang tanggung jawab
melindungi hak hidup warga negara dan menjaga keutuhan NKRI sebagai harga
mati," katanya. Buku
"Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Perdamaian" berisi dialog
antara KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Daisaku Ikeda, Presiden Ketiga
Gerakan Sokka Gakkai Internasional.
Kedua tokoh itu mengajak setiap agama dan keyakinan
untuk bekerja sama menuju satu tujuan yakni perdamaian, dan salah satu strategi
untuk mencapai tujuan itu adalah melalui dialog. Islam tak menganjurkan
perang, sebaliknya orang-orang berperang atas alasan faktor-faktor di luar
agama. Sementara Ikeda menyatakan Buddhisme
yang menjunjung kehormatan jiwa pun bertujuan perdamaian dan mengajarkan
sepenuhnya tentang jalan kedamaian
7.
Bagaimana dapat saudara jelaskan aspek keterkaitan
antara Islam dengan agama-agama lain, dalam hubungan global seperti sekarang
ini, berbasis ajran agama Islam itu sendiri.
Berbicara tentang hubungan antar agama, wacana hubungan antar agama menjadi
perbincangan utama. Hubungan antar agama sendiri dimaknai secara berbeda-beda di kalangan
cendekiawan Muslim Indonesia, baik secara sosiologis, teologis maupun etis.
Sebagaimana yang dikemukakan
oleh M. Rasjidi bahwa agama adalah masalah yang tidak dapat ditawar-tawar,
apalagi berganti. Ia mengibaratkan agama bukan sebagai (seperti) rumah atau
pakaian yang kalau perlu dapat diganti. Jika seseorang memeluk keyakinan, maka
keyakinan itu tidak dapat pisah darinya.
Berdasarkan keyakinan inilah, menurut Rasjidi, umat beragama sulit
berbicara objektif dalam soal keagamaan, karena manusia dalam keadaan involved (terlibat). Sebagai seorang muslim misalnya, ia
menyadari sepenuhnya bahwa ia involved (terlibat) dengan Islam. Namun, Rasjidi mengakui bahwa dalam kenyataan sejarah masyarakat adalah multi-complex yang mengandung religious pluralism, bermacam-macam
agama. Hal ini adalah realitas, karena itu mau tidak mau kita harus
menyesuaikan diri, dengan mengakui adanya religious
pluralism dalam masyarakat Indonesia.
Tidak memandang
kesalahan-kesalahan ajaran teologis dari agama lain. Landasan kritik terhadap
agama lain adalah kritik sosial, dalam arti bahwamengritik praktek-praktek misi
atau zending dari agama Kristen. Tidak mengritik berbagai ajaran teologis yang
ada di dalam agama Kristen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar