Total Tayangan Halaman

Rabu, 02 Maret 2016

Kutipan Kata Bijak Tentang Bahtera Hidup


Saidina Ali bin Abi Thalib
Tiada sahabat yang paling sejati melainkan kebaikan budi
Tiada kesendirian yang lebih sepi dialiri dari kesombongan diri
Tiada harta yang paling abadi kecuali imanmu dalam hati
Tiada kekayaan yang mudah dicari kecuali ilmu dan ridha ilahi.

Imam Al-Ghazali
Yang semakin besar amanah yang semakin ringan meninggalkan syari'at
Yang semakin tajam lidah yang semakin tumpul ilmu tanpa amal
Yang semakin dekat ajal yang semakin jauh masa lalu.

Imam Mujtahid Asy-Syafi'i
Jangan engkau risau dengan kawan lama karena kawan baru sedang menanti di tempat belajarmu, jangan engkau rindu kampung halamanmu sebelum dadamu penuh dengan ilmu.

Khalifah Usman bin Affan
Ketika pulang dari perjalanan jauh, sesampai di rumah budaknya hendak membantunya mengangkat kofor, beliau melarangnya dan berkata "saya tidak suka memperbudak manusia, dan sayalah yang harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang masih mampu saya lakukan".

Khalifah Umar bin Khattab
Orang yang kuat dan ksatria bukanlah dia orang yang sanggup membanting musuh, tetapi kesatria yang pernuh berkah adalah orang yang sanggup mengendalikan amarah

            Prof. Dr. Hamka
Tiada penjajahan yang tiada akhirnya kecuali jiwa yang berkata bohong, tiada kebohongan yang dapat dilakukan satu kali saja melainkan ia akan terus berbohong untuk selama-lamanya

Dafid Jhon Schart
Berpikir ragu kalah, berpikir menang berhasil...
Berpikir ragu hanya memperbesar dalih yang meletihkan semangat karena bimbang, berpikir menang akan menggerakkan usaha yang maksimal, kalaupun tidak berhasil kita telah memiliki pengalaman berjuang

Carnigi Diwele
Kalau kita lunak terhadap dunia diwaktu muda, maka diwaktu kita tua dunia akan keras terhadap kita. Kalau kita keras melawan tantangan dunia diwaktu muda, maka diwaktu tua dunia akan lunak terhadap kita
(Red. P' Wan)

Trimakasih Guruku
Karya: Nazalia Asrita (2 a Ibnu Sina)

Guruku…
Trimakasih semilyar kata kuucapakan kepadamu Karena dirimu telah mendidikku selaksa ilmu
Aku gembira karena cita-citaku telah terbuka
Aku bahagia karena bimbinganmu bersahaja
Guruku….
Takkan pernah kulupakan dirimu
Jasamu, pengorbananmu, semangatmu, dan
Kasih sayang dirimu dalam mendidikku
Untuk tegar meniti kehidupan baru
Tatapan matamu seakan melindungiku
Gerakan tanganmu membelai imajinasiku
Bencimu kuartikan engkau benar-benar cinta kepadaku agar diriku tumbuh dewasa dengan sejuta ilmu
Engkau bagitu tulus menyayangiku, mengajariku
Dirimu bagaikan Embun pagi pemulai damai hari
Sabarmu luar biasa senantiasa mendidikku
Kadang aku malu karena diriku belum juga mengerti
Guruku…
Kupinta maaf darimu...
Banyak kata tak pantas telah terucap untukmu
Kadang kutoreh sembilu yang menyayat hatimu
Tetapi dirimu tidak menaruh dendam terhadapku
Justru engkau membalasku dengan do'a dan senyum
Betapa aku merasa durhaka padamu…
Maafkan aku… maafkan aku… guruku. (Red. Fara & P' Wan)


Sampah
Karya: April Liandi (3 a Al-Kindi)
Sampah...
Engkau ada dimana-mana membuat sekolahku, halamanku penuh denganmu.
Membuat tempat-tempat yang bersih menjadi kotor, engkau menyumbat selokan-selokan menggenangi air
Engkau telah mengubah taman-taman kota, membuat sungai-sungai kotor.
Kau tak bisa hilang Tanpa ada kesadaran manusia... Yang membuangmu secara sembarangan... Mari kita kendalikan sampah (Red. Fara & Dwi)


Trimakasih Guruku
Karya: Nazalia Asrita (2 a Ibnu Sina)

Guruku…
Trimakasih semilyar kata kuucapakan kepadamu Karena dirimu telah mendidikku selaksa ilmu
Aku gembira karena cita-citaku telah terbuka
Aku bahagia karena bimbinganmu bersahaja
Guruku….
Takkan pernah kulupakan dirimu
Jasamu, pengorbananmu, semangatmu, dan
Kasih sayang dirimu dalam mendidikku
Untuk tegar meniti kehidupan baru
Tatapan matamu seakan melindungiku
Gerakan tanganmu membelai imajinasiku
Bencimu kuartikan engkau benar-benar cinta kepadaku agar diriku tumbuh dewasa dengan sejuta ilmu
Engkau bagitu tulus menyayangiku, mengajariku
Dirimu bagaikan Embun pagi pemulai damai hari
Sabarmu luar biasa senantiasa mendidikku
Kadang aku malu karena diriku belum juga mengerti
Guruku…
Kupinta maaf darimu...
Banyak kata tak pantas telah terucap untukmu
Kadang kutoreh sembilu yang menyayat hatimu
Tetapi dirimu tidak menaruh dendam terhadapku
Justru engkau membalasku dengan do'a dan senyum
Betapa aku merasa durhaka padamu…
Maafkan aku… maafkan aku… guruku. (Red. Fara & P' Wan)


Sampah
Karya: April Liandi (3 a Al-Kindi)
Sampah...
Engkau ada dimana-mana membuat sekolahku, halamanku penuh denganmu.
Membuat tempat-tempat yang bersih menjadi kotor, engkau menyumbat selokan-selokan menggenangi air
Engkau telah mengubah taman-taman kota, membuat sungai-sungai kotor.
Kau tak bisa hilang Tanpa ada kesadaran manusia... Yang membuangmu secara sembarangan... Mari kita kendalikan sampah (Red. Fara & Dwi)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar